CINTA DALAM DOA

Saya menyakini, jika ada seseorang yang pemahaman agama (Islam) nya baik dan benar maka akan kegelian membaca status berikut ini: "Semakin hari semakin dekat dengannya, semoga saja kita dijodohkan yah sayang. Love you abiiku, muaahh".

Ada yang harus dibenarkan. Belom apa-apa sudah yakin bener kalau dia jodohnya. Kan belom ada lamaran, belom ada ijab qobul. Kuliah juga masih semester awal. Masak air saja hangus. Gimana dong? Ketentuan Allah-lah yang berlaku, kok buat ketentuan sendiri? Bukan seperti itu caranya kalau ngebet pake banget mah.

Sadar nggak sadar memang kita pernah melakukannya (termasuk saya). Entah atas dasar perasaan atau nafsu semata. Yang jelas sebelum ketentuan Allah SWT berlaku untuk dipertemukan dalam ikatan yang halal, maka pernyataan yang di atas adalah bersumber dari kesesatan (syaitan). 

Kenapa gitu? Kan cinta itu siapapun bisa merasakannya? Islam tak mengajarkan untuk mengumbar perasaan di depan umum dengan yang bukan muhrimnya. Dengan yang muhrimnya saja harus ditahan, agar tidak menimbulkan iri dan dengki.

Bila punya perasaan cinta (ke lawan jenis), namun belum cukup mampu untuk melamar atau mempersuntingnya, maka yang dilakukan adalah diam dalam doa. 

Mintalah agar disegerakan jodohnya. Mintalah agar dipantaskan. Mintalah agar dia menjadi pendamping hidup di dunia maupun di akhirat.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment