IBADAHNYA JAMAAH, MAKSIATNYA NO WAY!

IBADAHNYA JAMAAH, MAKSIATNYA NO WAY!

Malam minggu. Anak muda belasan hingga dua puluh tahunan pada keluyuran. Memadu kasih. Malam ini milik mereka berdua, biarkan yang lain ngontrak. Loh? Ngunjungi tempat makan, taman, mall, toko baju, tempat karaoke, dsb. Bawa motor boncengan, sambil pegangan, yang pelukan juga ada. Yang motornya dipeluk cium mesra, saya belum lihat. Bikin macet, parkir liar dimana-mana. Masyarakat resah nggak bisa lewat. Pemerintahnya dimana? Saya nggak tahu, saya nggak nyimpen, gan.

Waktu shubuh. Jalanan sepi senyap. Shalat di masjid yang datang para lansia (>50-60 tahun), anak mudanya bisa dihitung, nggak lebih dari jari tangan kanan saya. Para lansianya begitu semangat ibadah, sambil batuk-batuk, ruku' dan sujudpun harus pelan-pelan, sampai ada yang jalanpun mesti disered, mereka tetap mau shalat jamaah. Dimana para anak mudanya tadi yang keluyuran? Pasti lagi nina bobo. Wuidih, unyu sekali yah!‪#‎panggilpemadamkebakaran

Orang tua memperbolehkan anaknya keluar malam, tapi nggak memerintahkannya untuk bangun pagi dan pergi shalat. Apa dalam hal ini orang tua kecolongan? Sampai-sampai anaknya nyelonong pergi ibadah shalat shubuh jam 8 malam di tempat karaoke sama yang bukan pasangan halalnya. Nah, orang tua harus mikir nih ( saya pinjem jargon Cak Lontong). Apapun yang dilakukan anaknya akan ditanggung juga sama orang tuanya. Anak melakukan 1 kebaikan maka ortu juga dapat 1 kebaikan. Namun jika anak melakukan 100 dosa maka ortunya juga kebagian. Serem juga gan.

Untuk para calon ortu (termasuk saya :D), boleh saja kalian menghabiskan waktu malam kalian, tentunya dengan hal-hal kebaikan. Dan ibadah tetap jalan terus. Bisa jadi, apa yang kita lakukan saat muda akan direka ulang juga sama anak kita kelak. Kita saat ini suka pacaran, kelak anak kita juga akan suka pacaran. Kita saat ini suka keluyuran, kelak anak kita juga seperti itu. Bagaimana kalau kita ganti? Kita saat ini suka shalat dan ngaji, maka anak kita juga bakal suka shalat dan ngaji. Seperti pribahasa, like son like father. Jadi berhati-hatilah di saat muda kalian.

Saat muda adalah dimana godaan begitu besar. Tanggungjawab harus dipupuk sejak dini. Bukan ke ortu kalian saja, tapi ke masa depan dan kehidupan setelah kematian. Jadi buat apa hidup tapi foya-foya terus, nggak selamanya kita muda terus. Kita pasti keriput, beruban, bungkuk, batuk-batuk, dan yang pasti mati. Nggak ada yang tahu kapan kita mati kecuali Allah SWT. Matilah tapi mati di masjid, ketimbang harus mati tapi mati di tempat karaoke. Itu!

Ada banyak yang harus kita perbaiki saat muda. Termasuk masalah ibadah kita. Ibadah kita benar, insyaAllah hidup kita pasti benar. Ibadahnya kita jamaah guys, maksiatnya no way!
Previous
This is the oldest page
Thanks for your comment